29 Juli 2025 3:45 pm

Dermatitis Kontak Bisa Terjadi di Usia 30-an: Apa Pemicunya dan Bagaimana Mengatasinya?

Dermatitis Kontak Bisa Terjadi di Usia 30-an: Apa Pemicunya dan Bagaimana Mengatasinya?
Saat memasuki usia 30-an, banyak perempuan mulai sadar akan perubahan kulit yang tak hanya soal kerutan halus atau flek hitam. Salah satu masalah kulit yang sering luput disadari adalah dermatitis kontak, yaitu peradangan kulit akibat paparan zat tertentu. Meski sering diasosiasikan dengan alergi, dermatitis ini sebenarnya bisa terjadi pada siapa pun, termasuk mereka yang sebelumnya tidak pernah punya riwayat kulit sensitif.

Mengapa Usia 30-an Rentan Terkena Dermatitis Kontak?


1. Perubahan Hormon dan Keseimbangan Kulit


Memasuki usia 30-an, kadar hormon estrogen mulai mengalami penurunan ringan. Hal ini berdampak pada berkurangnya kelembapan alami dan kekenyalan kulit. Akibatnya, lapisan pelindung kulit menjadi lebih lemah dan lebih mudah iritasi.


2. Paparan Produk Harian yang Menumpuk


Selama bertahun-tahun, kulit terpapar berbagai produk seperti sabun, makeup, deterjen, dan pewangi. Seiring waktu, akumulasi paparan ini dapat membuat kulit semakin sensitif, terutama jika digunakan setiap hari. Zat yang sebelumnya tidak menimbulkan reaksi, bisa mulai memicu dermatitis kontak.


3. Stres dan Kurang Tidur


Stres dan kurang tidur yang sering dialami perempuan usia produktif bisa berdampak langsung pada kesehatan kulit. Ketika tubuh tidak cukup istirahat, proses regenerasi kulit melambat dan fungsi pelindungnya menurun. Akibatnya, kulit lebih mudah meradang, kering, dan muncul keluhan gatal atau panas.


Gejala Umum Dermatitis Kontak

  • Kulit kering, bersisik, atau mengelupas
  • Rasa gatal yang tidak kunjung hilang
  • Muncul kemerahan atau bintik-bintik kecil
  • Terasa perih atau panas, terutama setelah terkena air atau sabun
Gejala ini bisa muncul di tangan, wajah, leher, atau area tubuh lain yang sering bersentuhan dengan bahan pemicu.


Cara Mencegah dan Merawat Dermatitis Kontak di Usia 30-an


1. Kenali dan Hindari Bahan Pemicu


Periksa kembali komposisi sabun, pelembap, atau produk pembersih yang digunakan setiap hari. Hindari bahan kimia keras seperti SLS, paraben, alkohol tinggi, dan pewangi sintetis yang dapat memicu iritasi. Langkah kecil ini bisa jadi pencegahan besar terhadap kambuhnya dermatitis kontak.


2. Gunakan Sabun Alami dan Lembut


Pilih sabun dengan bahan alami yang tidak mengganggu lapisan pelindung kulit. Kandungan seperti cocounut oil atau propolis dapat membantu membersihkan tanpa menyebabkan kering. Near Forest Body Wash hadir sebagai pilihan lembut yang menenangkan kulit sensitif sekaligus menjaga pH alami.


3. Jaga Kelembapan Kulit Setiap Hari


Gunakan pelembap hipoalergenik setiap habis mandi untuk mengunci kelembapan kulit. Pilih formula bebas parfum yang mengandung bahan aktif seperti ceramide atau calendula. Near Forest Calendula Skin Savior diformulasikan khusus untuk meredakan kemerahan dan menjaga kulit tetap lembap serta terlindungi sepanjang hari.


4. Lindungi Kulit Saat Beraktivitas


Kenakan sarung tangan saat mencuci piring atau bersih-bersih rumah agar kulit tidak langsung kontak dengan bahan iritan. Jangan lupa menggunakan sunscreen meski di dalam ruangan untuk melindungi kulit dari sinar UV yang memperparah peradangan. Perlindungan menyeluruh akan membantu mempercepat pemulihan kulit yang sedang bermasalah.

Referensi:

Blog Post Lainnya
Tentang
Nearforest brand Bodycare natural yang concern pada masalah kulit, terlebih kulit sensitive dan sudah terdaftar BPOM
Social Media
Hubungi Kami
0831-3541-3035
Jl. Sultan Agung III, Tulungagung
nearforestofficial@gmail.com
-
2025 Near Foreast All Rights Reserved