22 Mei 2025 10:24 am

Waspadai! 5 Penyakit Kulit dari Baju Thrift dan Cara Mencegahnya

Waspadai! 5 Penyakit Kulit dari Baju Thrift dan Cara Mencegahnya
Waspadai! 5 Penyakit Kulit dari Baju Thrift dan Cara Mencegahnya

Tren thrifting atau membeli baju bekas kini makin digemari, terutama oleh anak muda. Selain harganya miring, pilihan model dan gayanya juga unik. Itu sebabnya, thrift bukan cuma soal hemat, tapi juga pilihan fashion yang personal dan anti-mainstream.Namun, tahukah kamu, bila ternyata ada beberapa penyakit dari baju thrift yang bisa menular ke kulitmu? Yuk, kenali alasan penularan, jenis penyakit kulit, dan cara mencegahnya biar kamu tetap aman dan stylish tanpa risiko!

Kenapa Baju Thrift Bisa Menularkan Penyakit?
Baju thrift umumnya sudah berpindah tangan berkali-kali dan belum tentu dicuci dengan bersih sebelum dijual. Serat kain pada pakaian yang kurang bersih berpotensi menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi kulit. Lebih dari itu, pakaian bekas yang kurang higienis juga berisiko menjadi sarang kutu dan tungau yang bisa dengan mudah menempel ke kulit saat dikenakan.

5 Penyakit Kulit dari Baju Thrift yang Harus Diwaspadai!

1. Scabies (Kudis)
Kudis disebabkan oleh tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabiei. Tungau dapat hidup pada kain dan pakaian hingga beberapa hari. Penularan kudis dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi atau melalui pakaian yang kurang bersih. Gejala kudis termasuk gatal yang intens, ruam kemerahan, dan benjolan kecil.

2. Infeksi Jamur (Panu, Kurap, Tinea)
Jamur mudah tumbuh pada pakaian yang disimpan dalam kondisi yang lembap dan tidak terawat. Jika kamu membeli baju thrift yang tidak dicuci bersih, jamur bisa berpindah ke kulit dan memicu infeksi seperti panu, kurap, atau tinea. Infeksi jamur dapat menyebabkan gatal, bercak putih, dan ketidaknyamanan pada kulit.

3. Dermatitis Kontak atau Alergi Kulit
Beberapa orang memiliki kulit sensitif terhadap deterjen, parfum, dan jamur yang menempel pada baju thrift. Paparan zat ini dapat memicu reaksi alergi kulit seperti kemerahan, gatal, dan ruam. Dermatitis kontak akibat pakaian bekas yang tidak bersih dapat terjadi jika kulit bereaksi terhadap zat iritan tersebut.

4. Infeksi Bakteri (Impetigo)
Impetigo disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes yang mengakibatkan muncul luka berisi cairan yang makin lama membentuk kerak. Bakteri ini dapat bertahan lama pada kain, terutama bila pakaian tidak dicuci bersih. Impetigo dapat menular melalui pakaian bekas yang kotor, terutama jika langsung dipakai tanpa dibersihkan.

5. Pedikulosis (Kutu)
Kutu bisa hidup dan bertelur di kain, terutama pakaian tebal seperti jaket atau sweater. Jika pakaian tidak dicuci dengan bersih, kutu dapat bertahan hidup dan berpindah ke kepala dan tubuh saat dikenakan. Kutu yang menempel di kulit bisa menggigit dan menghisap darah, yang menyebabkan gatal yang intens dan iritasi.

Cara Mencegah Penularan Penyakit dari Baju Thrift
Supaya tetap stylish dengan aman, berikut cara mencegah penyakit kulit dari baju thrift:

1.Jangan Langsung Dipakai!
Hindari langsung mengenakan baju thrift tanpa mencucinya terlebih dahulu. Meskipun terlihat bersih, pakaian bekas bisa menyimpan mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, jamur, dan kutu. Mengenakan pakaian bekas tanpa dicuci bisa meningkatkan risiko penyakit kulit menular dari baju thrift, seperti kudis atau infeksi jamur.

2. Cuci Baju Thrift dengan Air Panas
Cara mencuci baju bekas yang benar adalah dengan merendamnya dalam air panas minimal 60°C. Suhu ini efektif membunuh sebagian besar bakteri dan parasit yang menempel di serat kain. Membersihkan pakaian bekas dengan air panas membantu mencegah penularan penyakit kulit dari baju thrift.

3. Usahakan Menyetrika dengan Suhu Tinggi
Setrika baju thrift setelah dicuci bersih untuk membunuh sisa mikroorganisme yang mungkin masih menempel. Fokuskan penyetrikaan pada bagian jahitan, kerah, dan lipatan kain yang sering jadi tempat persembunyian kutu. Suhu tinggi dari setrika bisa membantu menghindari infeksi kulit akibat kutu pada pakaian bekas.

4. Gunakan Deterjen Anti Bakteri
Saat mencuci baju thrift, tambahkan deterjen antibakteri. Ini membantu menghilangkan jamur, bakteri, dan kuman penyebab penyakit kulit yang mungkin tidak hilang hanya dengan air panas. Membersihkan baju dengan antiseptik adalah langkah penting untuk mencegah infeksi kulit.

5. Gunakan Sabun Mandi Anti Jamur dan Anti Bakteri
Setelah thrifting atau memakai pakaian bekas, mandi dengan sabun yang bisa bantu menjaga kebersihan kulit seperti Near Forest Body Wash. Kandungan alaminya seperti Propolis Extract bantu lawan bakteri dan jamur penyebab infeksi kulit. Gunakan secara rutin agar kulit tetap lembab, sehat, dan terlindungi dari infeksi kulit akibat pakaian thrift.Itu dia penyakit kulit dari pakaian thrift dan cara pencegahannya yang wajib kamu tahu. Thrifting memang seru, tapi tetap harus cermat. Bahaya baju bekas bisa dicegah dengan cara mencuci dan memilih sabun mandi antibakteri yang tepat. Tetap tampil keren tanpa risiko, ya!
Blog Post Lainnya
Tentang
Nearforest brand Bodycare natural yang concern pada masalah kulit, terlebih kulit sensitive dan sudah terdaftar BPOM
Social Media
Hubungi Kami
0831-3541-3035
Jl. Sultan Agung III, Tulungagung
nearforestofficial@gmail.com
-
2025 Near Foreast All Rights Reserved